Jumat, 15 April 2011

[S.R.A.BI] Syukuran Sesuatu

artdimboy.deviantart.com
Memang segala sesuatu harus disyukuri, termasuk "Sesuatu" ini. Entah, mungkin karena sesuatu hal, Sapi tidak ingin menjelaskan apa "Sesuatu" ini. Takutnya tidak memelihara kode etik penulis yang menyebabkan kerugian materi kepada yang mendapatkan "Sesuatu" ini.

Kok kebanyakan sesuatu sih?

SMS melayang kepada diri si Sapi. Intinya, pada tanggal 14 April 2011 ada acara "Syukuran Sesuatu". Walaupun badan merasa lelah setelah sebelumnya nggenjot pekok (apa itu pekok? jawabannya: ada deh, lihat di http://arisusena.blogspot.com/2011/04/toloooong-saya-dikoyok.html), Sapi meminta ijin untuk ikutan acara syukuran tersebut. Sapi langsung tancap gas menuju kandang Ayam. Di sana sudah lengkap Rubah dan Babi dengan segenap raut muka yang serba memelas karena belum makan malam.

Kami pun berangkat menuju warung penyetan Pak Bro di Jalan Kaliurang. Menu makanan ya seperti masakan penyetan pada biasanya (ayam bakar, tempe tahu bakar, telur bakar, dan lain-lain). Nothing special except our conversations. Dari ngomongin tentang istilah "Bro", si Rubah teringat dengan Es Goreng yang ada di tengah-tengah Sunday Morning UGM (atau lebih dikenal dengan Sanmor).

Apa itu Es Goreng? Dan apa hubungannya dengan Pak Bro?

Kalau pingin tahu tentang es goreng bisa lihat di blog Sapi: http://www.yacob-ivan.co.cc/2010/10/halo-es-goreng-yang-luar-biasa.html.
Pedagang yang menjajakan es goreng memiliki gaya yang unik, yaitu menyapa penjualnya dan penikmat Sanmor dengan, "Halo, silakan mencicip es goreng yang enak dan murah serta bergizi ... bla bla bla!" dan terkadang divariasi dengan, "Halo, bro ... ayo kawula muda yang belum pernah mencicipi es yang enak ini ..." Semacam itulah es goreng. Sebenarnya tidak ada hubungan antara Pak Bro dan Es Goreng selain seruan, "Halo, Bro!" Dan itu juga yang membuat kami bingung, "Kayak gini aja dibahas...."

Kalau bertemu S.R.A.BI, selalu ada topik terkini yang dibahas. Tak heran jika dalam satu warung yang sudah ramai ini, keramaiannya bertambah dua kali lipat oleh dua meja kecil yang disusun bersebelahan yang diduduki oleh kami-kami ini. Sumpah, berisik banget kita, jangan-jangan dikira orang kurang 1 ons lulusan Pakem nih. Karena merasa tidak enak dilihatin yang lain, kami pun pindah tempat nongkrong di KaSus.

Apa itu KaSus?

KaSus adalah sebuah kafe susu sapi yang terletak di RingRoad Utara. Kalau pingin tahu, juga bisa lihat di blog Sapi: http://www.yacob-ivan.co.cc/2011/04/minum-susu-sapi-di-kasus.html.
Bukannya lebih sopan, di kafe ini justru pembicaraan semakin membara hingga larut (sampai pegawainya tidur-tiduran). Nuwun pangapunten mas-mas, kula sedaya sampun ngrusohi panggonanipun sampeyan. Salah satu topik pembicaraan adalah mengenai tabrakan antara Romeo milik Ayam yang dikendarai oleh Babi dengan pohon Antah Berantah di daerah Sekip.

Tabrakan itu mungkin memakan korban jiwa ratusan semut yang tinggal di bawah Antah Berantah itu. Ada semacam petuah manis dari ayah si Ayam:
Segala tindakan baik yang dilakukan maupun tidak dilakukan, pasti ada resikonya. Dan resiko itu, pasti ujung-ujungnya duit.
Terkenang petuah indah itu dalam benak si Babi, yang melantunkan kembali puisi cinta itu dengan merdu.

Gambar Briptu Norman lagi ....
Tiba-tiba terdengar lagu India di sana. Si Babi dengan lihainya menari ala Briptu Norman, seperti yang diberitakan di teve-teve. Jan mirip tenan... Sebagai sosok yang duduk di sebelahnya, Sapi hanya terduduk diam stay cool seperti kawan Briptu Norman yang ada di videonya Briptu Norman itu.

Kalau tidak ngantuk, pembicaraan tentu tidak berhenti. Terlihat Rubah dan Babi sudah mulai menunjukkan iler sakti di sekitar mulut (walaupun tidak demikian, wajarlah kalau di blog kita saling menjelek-jelekkan yang lain, hahahahaha). Kami pulang dengan wajah ceria melintasi jalan kecil di antara jalan Palagan - jalan Kaliurang.

Sapi

0 komentar:

Posting Komentar

Our Beloved Hamster