8 April 2011
Dari si Sapi....
Dari si Sapi....
Sudah pukul delapan malam, tapi tak kunjung ada kabar dari S.R.A.BI. Sapi memutuskan untuk meng-sms rekan-rekan sejawatnya, "Nanti malam ada kumpul-kumpul gak?" Yah, sambil berharap-harap ada kesempatan buat ketawa-ketiwi bareng, mumpung ada topik yang bisa dibicarakan. "Jaiya jaiya jaiya jaiya, jaiya jaiya jaiya jaiya..."
Dari tiga sms berbeda yang melayang ke ponsel Ayam, Rubah dan Babi, hanya dua di antaranya yang menjawab. Seperti biasa, Ayam sudah mendekam di bawah selimutnya untuk mengerami telurnya!
"Yuk, roti bakaran!" (Lho kok aneh, judulnya ngroti bakar?)
Ide Sapi ini memang muncul di tengah keheningan malam yang tiada bintang. Tanggapan positif datang dari Rubah dan Babi. Rubah selesai bekerja, sedangkan Babi mungkin sedang berkubang di kamar kosnya. Keputusan sementara adalah: kami membakar kandang ayam. Eh, bukan, menghampiri Ayam di kandangnya. Lagian, sms sudah sejak lama kok tidak ada konfirmasi. Jadi kemaleman deh...
Maafkan kami Dek Odi, maafkan kami Pak Paidi... Kami cuma mau cari roti bakar...
Elah dalah, memang malam tiada bintang, hujan pun segera turun dengan ganas. Tidak lama setelah kami berkumpul, Yogyakarta dihujani oleh air. Tidak berputus asa, kami pun melanjutkan niat kami untuk hunting roti bakar di Jalan Kaliurang. Roti bakar yang kami santap bukanlah roti bakar special yang terbuat dari roti terbaik. Hanyalah roti bakar Bandung biasa yang berbentuk balok, diiris tiga, dua di antaranya diisi dengan topping-topping yang lezat.
Apa saja topping yang kami pesan?
Memang yummy... Walaupun roti bakarnya konvensional, suasana dingin hujan terobati dengan hangatnya roti bakar isi cokelat, keju dan kacang.
Sambil menyantap hidangan yang tersedia, kami pun ngobrol tentang banyak hal. Mulai dari runtuhnya jembatan Pabelan, kisah-kisah KKN hingga Briptu Norman yang nyanyi lagu India. Enggak tahu kok tiba-tiba ngomongnya bisa nyambung ke Briptu Norman. Berita tentang lipsync + acting + nyanyi beneran yang dilakukan oleh Briptu tersebut tersiar siang tadi. Gayanya bener-bener India banget, mana waktu dihukum untuk menghibur rekan-rekannya: si Briptu menyanyi, kemudian yang lain menjawab "Lalalala" seraya menanggapi nyanyian ala India tersebut.
Hujan belum berhenti, namun kami harus beranjak dari tempat itu. Mata sudah pedas dan ngantuk-ngantuk. Pulang dulu ya kak, sampai ketemu besok-besok.
Sapi
0 komentar:
Posting Komentar