Sabtu, 16 Mei 2009
[S.R.A.BI] Nonton "Wolverine" Part 1
Pada jaman dahulu kala, hiduplah seorang putri penenun yang sangat cantik...
dia hidup di tengah hutan yang masih perawan dengan neneknya...
ia terkenal di seantero negeri karena kemolekan dan kecantikan hatinya..
ini bukan kisah tentang putri penenun yang cantik.
melainkan kisah tentang 4 sekawan beda ras, beda bangsa tetapi tetap satu jua...
hahahaha...
Alkisah, terdapat 4 sekawan yaitu Babi, Sapi, Ayam, dan Rubah..
Pada suatu hari yang sangat panas, mereka memutuskan untuk menonton film X-Men Origins di Empire XXI...
Namun, saat itu si Rubah dan si Babi sedang mengikuti kuliah "Combo Plus Minus", yang amat sangat disayangkan, tidak dapat ditinggalkan bak orang bo**r..
saat mereka sedang asyik masyuk "menghitung" ceramah sang dosen Combo,
tiba-tiba..
*Meooong..Meooonggg*
yak, hape si Rubah bergetar, sodara-sodara... (bergetar kok bunyi meong-meong??)
ketika ia membaca pesan, ia terkejut!
karena si Ayam bertanya, "jadikah kita menonton pilm?"
si Rubah shock! ia panik, bingung ke sana kemari...
pada waktu yang sama, si Ayam juga sedang panik karena ia telah berhadapan dengan mbak-mbak Teller yang jaga karcis...
dalam kondisi demikian, ia memutuskan dengan hati yang berat untuk membeli tiket nonton film pukul 16.50 PM..
padahal, di jam yang sama si Rubah juga sedang panik karena kuliahnya diberi waktu Plus Ekstra oleh sang dosen tercinta...
si Ayam semakin panik, karena terdengar henponnya menjerit,
"Batreku entek, batreku entek!!!!"
akhirnya, si Ayam pun menunggu...
satu menit, dua menit..
tiga menit, empat menit..
lima menit, enam menit..
"Gyaaaaaaa!!!!! Hapeku mati!!! Modar!!!"
begitulah jeritan hati si Ayam kala itu..
tujuh menit, delapan menit..
sembilan menit, sepuluh menit..
si Ayam berfikir..
"Gimana caranya mereka tahu aku ada dimana??"
sebelas menit, duabelas menit...
ada seorang jamur duduk didekat si Ayam..
"aku harus pinjam hape!" si Ayam membulatkan tekad..
tiga belas menit, empat belas menit..
"gimana kalo pinjem hapenya mbak-mbak yang jagain pintunya??"
"ohh noooo... aku maluuu..."
dan jamur itu pun pergi..
lima belas menit, enam belas menit..
2 pasang jamur kembali mendekati si Ayam..
kali ini si Ayam bertekad untuk meminjam hape si Jamur yang paling dekat..
tujuh belas menit, capek ngitungnya nihhh!! udahan aja yah??
pokoknya, si Ayam pinjem hape tu Jamur sambil tersenyum-senyum najong, hingga si Jamur merasa kalau ia bakalan dijadiin bekathul (makanan ayam.red) jika ia menolak..
dan si Ayam pun berhasil memberi tahu si Rubah bahwa ia berada di kiri stand popcorn (anggep aja namanya gitu..)...
ketika si Rubah datang, (baru diketahui kemudian kalau ia rela menembus hujan dan badai (kabur dari kuliah dosen Combo, red.) demi menemani si Ayam yang sudah lumutan..)
si Ayam berfikir..
"Rasa-rasanya, gak guna aku pinjem hape orang... Lha wong si Rubah pake baju yang bisa bikin orang gila pun menoleh.. (warnanya or***ye, red.)"
mari kita kesampingkan hal yang tidak penting..
setelah si Rubah datang, beberapa menit kemudian si Babi dan si Sapi pun menyusul..
kami pun bingung, karena telah lewat setengah jam lebih sepuluh menit dan pintu studio telah ditutup lama..
akhirnya, si Rubah menebalkan muka dan bertanya pada Oom Jamur yang jaga pintu..
"Bolehkan kami masuk?"
kami pun menyodorkan tampang berkaca-kaca yang dengan sukses membuat Oom Jamur mutah-mutah..
daaannnn, kami dibolehin masuk!! Aiyeeeee~~...
ketika kami masuk, studio telah gelap (ya iyalaaahhhh!!!)
dan ketika si Ayam duduk, yang terbersit dalam kepalanya adalah :
"Kenapa si Logan dikejar-kejar???"
"Kenapa popcornnya susah dibuka???"
"Kenapa????"
"KENAPAAAAA??????"
(Please wait while your computer fix the problem)
...
Ketika mereka tengah menikmati asyiknya film yang tinggal tiga perempat jalan tersebut,
si Ayam pun merasa haus..
berbekal kebetinaan dan etika ayam yang selama ini ia pelajari,
ia pun menawarkan air minumnya kepada Sapi dan Babi...
dan si Babi menjerit tiba-tiba!
"Kok gak dari tadi?????"
. . .
Hah?
si Ayam yang kebingungan, hanya bisa menyodorkan air minumnya dengan perasaan takut akan dipanggang...
ucup punya ucup,
si Sapi TELAH menelan obat bulat-bulat..
(maaf, bukan obatnya yang bulat... tapi ditelen gitu aja, Red.)
dia pikir rasa pahitnya bisa terobati dengan popcorn rasa caramel yang sebiji dihargai *** ribu rupiah..
untungnya dia segera sadar dan membilas tenggorokannya dengan air minum si Ayam..
(emangnya cucian??)
eniwei, enihow..
akhirnya film itu selesai juga dengan selamat..
tapi si Rubah dan Ayam tak juga bisa libur dari kepanikan karena jam telah menunjukkan pukul 1/2 7 dan mereka belum shalat Maghrib...
alhasil, mereka berlari bak cacing kedinginan menuju ke Mushalla terdekat..
setelah beberapa menit waktu pribadi dengan rohani,
si Rubah dan si Ayam menyusul si Babi dan si Sapi yang ngendon di warung dekat Mushalla..
dan mereka pun makan malam...
si Sapi makan mi rebus, si Babi makan mi goreng, si Rubah makan nasi sarden, dan si Ayam makan bekathul... ups, mi rebus ding..
di tengah acara makan sederhana namun meriah tersebut,
tiba-tiba si Rubah menyadari,
ia hampir saja terkena hajat buangan dari cicak sial yang bertengger di langit-langit..
warnanya hitam, dan terdapat titik putih di ujungnya..
entah apakah itulah bentuk nyamuk, semut dan serangga kecil lainnya setelah diproses dalam perut cicak, ataukah muncul begitu saja...
Misteri yang gelap..
segelap malam tak berbintang..
yang menyelimuti terangnya sang Rembulan..
(To Be Continued...)
Label:
notes,
travelling
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar